Ikuti Tren Diplomasi Fauna, Bobby Kertanegara "Diangkat" Jadi Ikon Istana
Selain jadi ikon pemerintahan, hewan juga sering digunakan sebagai sarana menjalankan Diplomasi Fauna.

Jakarta, TheStanceID - Tak cuma melantik menteri dan wakil menteri, Presiden Prabowo Subianto "melantik" kucing peliharaannya Bobby Kertanegara di Istana Merdeka. Dia menjadi presiden pertama yang membawa hewan sebagai ikon istana.
Tak main-main, kini Bobby resmi jadi kucing penghuni Istana Negara. Bahkan Bobby Kertanegara disebut-sebut memiliki kamar khusus di Istana Merdeka yang terletak di Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
Bobby sendiri telah dikenal banyak orang sejak lama berkat tim kampanye dan personal branding Prabowo. Aksi lucunya kerap muncul dalam akun Instagram @bobbykertanegara.
Pada hari pertamanya di Istana Negara, akun Instagram-nya mengunggah sebuah video. Dalam video terlihat Bobby berada di atas sebuah stroller bersama Prabowo yang mengelus-ngelus tubuhnya.
"Bobby, mau lihat kamarnya Bobby?" tanya Prabowo dalam video itu.
Untuk diketahui, Bobby bukanlah kucing 'mewah' atau kucing ras yang harganya jutaan rupiah. Dia hanyalah seekor kucing liar, kucing kampung, yang hidup di sekitar rumah Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.
Prabowo yang kala itu menjadi Menteri Pertahanan merasa iba ketika melihat Bobby. Dia memutuskan mengadopsi dan merawatnya.
Sejak itu, kucing dengan warna bulu putih bercampur belang hitam ini pun menjadi bagian dari keluarga Prabowo.
Personal Branding
Berbeda dari kambing dan katak Presiden Joko Widodo yang hanya berstatus sebagai hewan peliharaan, Bobby menemani personal branding Prabowo dengan menjadi bagian dari ikon Istana Merdeka.
Nah, tahukah Stancers, selain Bobby Kertanegara, ternyata ada beberapa hewan peliharaan yang juga menjadi ikon pemerintahan dan menjadi pemecah suasana atau ice breaker kala pejabat luar negeri berkunjung.
Istilahnya adalah animal diplomacy, atau diplomasi fauna. Siapa saja hewan-hewan lucu yang menjadi ikon pemerintahan itu?
Kucing Larry
Larry bisa jadi kucing paling tenar seantero Inggris. Kucing betina ini bahkan punya 'jabatan' khusus. Meski Perdana Menteri (PM) Inggris sudah silih berganti dan kini dijabat Keir Starmer, kucing ini belum juga lengser.
Dikutip dari The Conversation, Larry punya jabatan sebagai 'kepala pemburu tikus' di rumah dinas Perdana Menteri Inggris, rumah Nomor 10 di Jl Downing (Number 10 St Downing).
Larry yang punya masa lalu sebagai kucing liar itu dibawa ke Downing Street dari Battersea Dogs and Cats Home pada tahun 2011 untuk membantu mengatasi persoalan tikus.
Kucing dengan warna abu-abu dan putih tersebut pun berkeliaran di rumah dinas PM Inggris. Ia tercatat sudah tinggal di sana selama 13 tahun terakhir dan melewati lima perdana menteri Inggris.
Willow Sang Kucing
Willow the Cat, adalah kucing Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang kini tinggal di Gedung Putih.
Kucing tabby berjenis kelamin betina ini memiliki mata berwarna hijau dengan corak warna bulu loreng antara abu-abu. Ia juga mendapat keistimewaan berkeliaran ke semua area di gedung yang telah berdiri sejak 1792 itu.
Dikutip dari The Guardian, persinggungan Willow dengan keluarga Biden dimulai pada 2022.
Saat itu, Jill Biden, istri Joe Biden, tengah berkampanye presiden di Kota Willow Grove, Pennsylvania, AS. Willow tiba-tiba melompat ke panggung dan menyela pidato Jill Biden.
Namun, ibu negara itu merasa nyaman dengan kehadiran hewan berbulu itu, bahkan mengaku cinta pada pandangan pertama. Nama Willow diambil dari daerah asalnya yakni Willow Grove, Pennsylvania.
Socks, Judy, dan Awan
Ketiganya adalah kucing peliharaan Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam.
Dikutip dari CNA, kucing-kucing lucu ini diadopsi Presiden ke-9 Singapura itu dari Cat Welfare Society. Badan amal dan shelter adopsi kucing di Singapura dan seorang dokter hewan di Jurong.
Keputusan Tharman mengadopsi kucing dari shelter ini mendapat pujian dari pecinta kucing karena dianggap lebih baik daripada membeli dari toko hewan peliharaan.
Presiden Tharman juga kerap mengunggah foto lucu dan kebersamaannya dengan ketiga kucing peliharaannya di Instagram resmi miliknya @tharman.sg.
Aksi ini, sebagaimana diulas CNA, merupakan upaya membangun personal branding-nya di tengah ketatnya kampanye lalu sehingga berhasil menarik simpati dan dukungan publik.
Diplomasi Fauna
Selain menjadi ikon pemerintahan, hewan juga kerap digunakan sebagai "sarana" diplomasi antar negara atau biasa dikenal dengan sebutan "Diplomasi Fauna."
Selain menjadi kado yang indah, hewan yang eksotis bisa menyimbolkan entitas sebuah bangsa. Biasanya sebuah negara akan mengirimkan hewan, yang dinilai sebagai ikon bangsa, kepada mitranya guna mencapai tujuan strategis tertentu.
Dilansir dari Rybkaiwanska, berikut ini adalah hewan yang pernah menjalankan misi diplomasi antar-negara:
Panda
Tradisi berbagi panda ini dimulai antara tahun 1950 hingga 1960-an. Namun, sejatinya taktik politik ini juga pernah digunakan oleh Kaisar Wu Zetian (625-705) dengan menghadiahkan sepasang panda pada Kaisar Jepang.
Awalnya, panda dihadiahkan oleh pemerintah China secara cuma-cuma.
Yang paling terkenal adalah dua panda bernama Ling Ling and Hsing Hsing. Keduanya diberikan oleh Mao Zedong kepada Presiden AS Richard Nixon pada pada 1972.
Namun, sejak 1982, karena populasi panda yang semakin menurun maka diputuskan bahwa hadiah panda diberikan dengan sistem sewa. Negara penerima hadiah berhak memiliki panda pemberian selama masa 10 tahun.
Peneliti Lunds University Stina Hinderson menyebut panda sebagai simbol RRC menunjukkan soft power alias kuasa lembut.
Istilah ini merujuk pada cara suatu negara mencoba mempengaruhi kebijakan negara lain melalui bujukan ekonomi maupun pertukaran ikon termasuk flora dan fauna lokal.
Lawan katanya adalah hard power (kekuatan memaksa) seperti pengerahan pasukan militer dan embargo ekonomi.
Koala
Australia juga mengembangkan strategi yang sama dengan hewan khas negaranya, koala.
Taktik ini setidaknya mulai secara serius digarap sejak pertemuan G20 di Brisbane pada 2014 ketika foto Obama memeluk koala dalam pertemuan menjadi viral.
Menteri Luar Negeri Australia saat itu berharap bentuk diplomasi ini akan menunjukkan Australia sebagai negara demokrasi yang bebas, terbuka, dan toleran.
Gajah
Pemerintah China dalam beberapa kesempatan menerima hadiah gajah dari negara tetangga mereka, Vietnam dan Sri Lanka. Hadiah ini sebagai balasan karena China lebih dulu memberi kedua negara itu panda.
Ho Chi Minh, pemimpin Vietnam saat itu, menghadiahkan gajah dua kali pada Mao Zedong di tahun 1953 dan 1960.
Sementara, Sirimavo Bandaranaike, Perdana Menteri Sri Lanka saat itu, menghadiahkan seekor anak gajah kepada anak-anak China pada tahun 1972. Sepasang gajah kemudian menyusul pula pada tahun 1979.
Anjing
Presiden Rusia, Vladimir Putin, merupakan salah satu kepala negara yang memiliki kecintaan besar terhadap hewan peliharaan.
Doggo diplomation menjadi gaya khas Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin. Sang presiden sering mendapat hadiah anjing berbagai jenis dari para pemimpin dunia.
Tercatat, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pernah memberikan seekor anjing Akita kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2012.
Sebaliknya, Putin juga memberikan anjing black terrier (dikenal sebagai "anjing Stalin" di Rusia) kepada Presiden Venezuela Hugo Chavez pada 2012.
Dua tahun sebelumnya, pada 2010, Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov menghadiahi Putin anak anjing tipe Bulgarian.
Jerapah
Rupanya pada zaman dahulu jerapah menjadi hadiah khas dari bangsa Mesir pada sekutu-sekutunya.
Tradisi ini dimulai ketika Julius Caesar menerima hadiah jerapah dari Cleopatra. Hadiah ini pun dibawa pulang oleh Julius Caesar ke Roma.
Tindakan Cleopatra ini kemudian diikuti oleh berbagai pemimpin Mesir selanjutnya. Tercatat, di tahun 1800-an Mesir memberikan jerapah kepada Inggris, Austria dan Perancis.
Kuda
Negara Turkmenistan memiliki peranakan kuda yang dikenal dengan nama Akhal-Teke. Kuda ini seringkali dimanfaatkan dalam hubungan diplomatik dengan China.
Misalnya, Jiang Zemin menerima kuda pada tahun 2000, Hu Jintao pada 2006, hingga Xi Jinping pada 2014.
Komodo
Indonesia juga tidak ketinggalan, dengan menggunakan komodo yang dikenal sebagai kadal terbesar di dunia dan endemik hanya ada di Indonesia.
Presiden Soeharto memberdayakan komodo dalam agenda diplomasi politiknya. Dia pernah mengirim empat ekor komodo kepada Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew pada 1986.
Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush juga menerima hadiah komodo dari Soeharto pada 1990.
Tak hanya dengan senjata, negosiasi, dana, dan perjanjian kerja-sama, diplomasi juga dijalankan dengan menggunakan hewan untuk menjaga hubungan antar negara. (est)