Rob Makin Mengkhawatirkan, Warga Nahdliyin Demak Gelar Aksi Istighosah

Warga Demak tiap tahun terus dilanda banjir limpahan air laut (rob). Kementerian PUPR minta warga bersabar sampai proyek Giant Sea Wall selesai.

By
in Headline on
Rob Makin Mengkhawatirkan, Warga Nahdliyin Demak Gelar Aksi Istighosah
Warga Demak gelar istighosah karena terus terkena banjir limpahan air laut (rob), pada Ahad, 15 Juni 2025 (Foto: Fajri/TheStanceID)

Demak, TheStanceID - Terik matahari dan genangan air rob yang menggenang hingga mata kaki tak menyurutkan semangat warga nahdliyin yang terhimpun dalam aksi “Kemanusiaan di Atas Musibah Banjir Rob Sayung” pada Ahad, 15 Juni 2025.

Di bawah bendera Nahdlatul Ulama (NU), mereka memadati Jalan Raya Semarang-Demak, tepatnya di depan pabrik Polytron.

Aksi yang diinisiasi oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Sayung itu merupakan bentuk ikhtiar atas masalah menahun banjir rob yang mereka rasakan, khususnya masyarakat Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.

“Nggak hujan saja ada genangan, apalagi kalau hujan. Kadang juga batuk-batuk kalau lagi rob,” tutur Muhanah (52) yang menceritakan dampak banjir rob.

Dalam aksi tersebut, gema selawat dan doa-doa dari para kyai turut dipanjatkan, berharap agar banjir tahunan itu teratasi. Sekitar 45 menit doa dan selawat dilantunkan oleh massa aksi.

Aminudin, pimpinan cabang NU Sayung, membacakan keluhan masyarakat terkait banjir rob: aktivitas yang terhambat, masalah kesehatan. dan kerusakan infrastruktur. Merea berharap pemerintah turun tangan mengatasi masalah itu.

Wakil Gubernur Jateng Minta Maaf

Pada aksi tersebut turut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemun. Dia meminta maaf karena selama menjabat menjadi wakil gubernur belum mampu menangani masalah banjir rob dengan optimal.

“Saya merasa bersalah karena selama lima tahun saya menjabat, saya belum bisa menangani. Saya mohon maaf kepada semua warga. Jangan salahkan siapa-siapa, salahkan saya,” kata Taj Yasin

Selain Taj Yasin, juga hadir Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Raden Dodi Priyono. Ia berkomitmen untuk segera mengatasi permasalahan rob yang melanda masyarakat pesisir Utara pulau Jawa dengan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.

Sebagai informasi, tanggul laut raksasa adalah proyek Prabowo Subianto yang rencananya dibangun sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Proyek yang digadang-gadang menjadi solusi atas permasalahan rob ini rencananya menelan anggaran hingga Rp1.260 triliun.

Warga Diminta Bersabar Menunggu Proyek Giant Sea Wall

Dodi Prioyono menyampaikan bahwa proyek ini sedang digodok dan akan memerlukan proses yang tidak singkat.

“Sudah ada perintah dari Presiden Prabowo Subianto terkait realisasi proyek giant sea wall. Namun, perlu diingat prosesnya memerlukan waktu lama. Kemungkinan hingga pergantian tiga presiden [proses pengerjaan],” tutur Dodi di depan para massa aksi.

Ditemui setelah aksi, Mustain (49), salah satu penggerak acara istighosah mengungkapkan bahwa terkait proyek giant sea wall, telah dilakukan pengiriman eskavator.

“Realisasi percepatan inni sudah dilakukan, dua hari ini sudah ada pengiriman tujuh eksavator,” tutur Mustain.

Perihal upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengatasi banjir rob, Mustain menjelaskan pemerintah daerah telah melakukan pengerukan beberapa sungai untuk menampung debit air yang meningkat.

“Sejauh ini dari Kabupaten Demak sudah melakukan tindakan untuk penanganan masalah rob seperti pengerukan sungai, begitupun dari pemerintahan provinsi,” jelas Mustain.

Aksi yang dilakukan oleh warga nahdliyin berlangsung sejak siang hingga sore hari. (Fjr)

Simak info publik, kebijakan & geopolitik dunia di kanal Whatsapp dan Telegram TheStanceID.

\