Bukan Emas, Inilah Logam yang Harganya Jauh Lebih Mulia
Karena produksinya yang rumit, harganya pun melangit yakni US$27 juta atau Rp447 miliar per gram.

TheStanceID - Logam adalah bagian tak terpisahkan dari manusia, mulai dari kabel charger, rel kereta, hingga gawai yang kita pegang mengandung unsur tersebut. Di antara semua logam, emas dinilai paling berharga. Benarkah demikian? Rupanya tidak.
Harga emas sempat mewarnai pemberitaan dan konten di media sosial menyusul ramalan bahwa harganya bakal menembus level Rp2 juta/gram tahun ini, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan berkuasanya Donald Trump yang dikenal semau gue.
Tak pelak, logam mulia yang menjadi aset lindung nilai (safe haven) ini sempat menembus rekor harga tertingginya di level Rp1.708.000/gram pada Kamis (20/2/2025) menurut catatan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Disebut logam mulia, karena dengan wujud fisiknya yang berkilau, emas di sepanjang sejarah peradaban manusia digunakan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai perhiasan yang kemudian dijadikan sebagai investasi.
Di tambah dengan faktor kelangkaan di perut bumi, emas pun banyak diperebutkan sebagai aset untuk mentransfer dan menyimpan kekayaan dari hasil perniagaan.
Terakhir pada Kamis (27/2/2025), harga emas Antam berada di level Rp1.692.000/gram atau melonjak 11,2% sepanjang tahun berjalan di tahun 2025 dibandingkan dengan harga awal tahun sebesar Rp1.521.000/gram.
Namun yang tak banyak diketahui orang, ternyata emas bukanlah logam berharga paling mahal. Ada setidaknya lima logam yang tergolong sebagai logam mulia, menurut catatan TheStanceID.
Paladium
Paladium merupakan jenis logam mulia dalam kelompok tabel periodik unsur kimia. Ia memiliki ketahanan terhadap oksidasi dan korosi sehingga seringkali dicampur dengan emas murni, untuk menciptakan emas putih.
Hingga kini, masyarakat awam sulit membedakan antara paladium dan emas putih.
Meski Paladium juga digunakan sebagai bahan perhiasan, ia memiliki komposisi perbandingan yang berbeda dengan emas putih.
Menurut data Bulion Raters pada Februari 2025 harga paladium mencapai US$29,9 atau setara dengan Rp489.701 per gram.
Platinum
Platinum adalah logam mulia yang berwarna putih keperakan, sering digunakan sebagai perhiasan. Bukan hanya itu platinum juga memiliki sifat unik seperti tahan terhadap korosi, oksidasi, stabil dalam suhu tinggi.
Dibandingkan dengan paladium dan emas, platinum memiliki kepadatan dan bobot lebih tinggi sehingga sering digunakan untuk membuat peralatan di dunia medis maupun mesin manufaktur.
Harga platinum berdasarkan rilisan Bulion Raters Februari 2025 seharga US$31,17/gram atau sebanding dengan Rp510.511 per gram.
Iridium
Logam ini memiliki harga jual yang mahal sebab sumbernya terbatas dan pengolahannya yang rumit. Dia juga memiliki karakter yang unik yaitu tahan terhadap korosi dan suhu.
Logam yang sangat keras dan berwarna putih keperakan itu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai perkakas di bidang kesehatan, perkapalan, dan otomotif.
Berdasarkan Strategic Metals Invest, saat ini negara penghasil Iridium terbesar adalah Afrika Selatan. Harganya dua kali lipat dari emas, yakni sebesar US$151,31/gram, atau setara dengan Rp2.473.161,95/gram.
Rhodium
Logam mulia yang berwarna putih ini termasuk dalam kelompok platinum, yang memiliki karakter unik berupa ketahanan terhadap sifat asam.
Dalam pengaplikasiannya, dia sering digunakan untuk melapisi logam dan juga difungsikan sebagai lapisan dekorasi yang menjadikannya lebih artistik.
Mengutip Tradingeconomics, harga rhodium pada Februari 2025 mencapai US$4.700/ounce atau setara US$166,24 per gram (Rp.2.721.348/gram).
Kalifornium
Kalifornium hingga kini menduduki kasta tertinggi sebagai logam mineral paling langka dan paling mahal di muka bumi. Hanya ada dua negara yang memproduksinya, yakni Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Dia memang bulan logam alami, karena merupakan olahan dari Kurium, logam yang memiliki sifat radioaktif. Dia banyak dipakai di industri berbasis nuklir seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), terapi radiasi kanker, dan riset teknologi tinggi.
Ditemukan pada 9 Februari 1950, di University of California Radiation Laboratory, Berkeley, AS, logam ini baru bisa diproduksi di lembaga yang sama 10 tahun kemudian.
Untuk mendapatkan setiap gram logam ini, mereka harus meradiasi Kurium di reaktor nuklir dalam waktu lama lalu diambil dan diisolasi melalui proses kimiawi yang melibatkan asam hidroklorida dan penguapan.
Produksi massal dimulai oleh Oak Ridge National Laboratory di Tennessee (AS). Karena produksinya yang rumit, dari tahun 1950 sampai dengan sekarang hanya ada 8 miligram kalifornium di dunia ini .
Tidak heran, harganya melangit. Menurut Metalary, nilainya mencapai US$27 juta/gram, atau setara dengan Rp447 miliar untuk setiap gramnya.
Seandainya kita mendapat warisan Kalifornium 1 gram saja, maka tak perlu kerja lagi seumur hidup, dan bahkan bisa untuk hidup layak tujuh turunan. (gbi)