Ketika FIFA Membisu Meski Israel Bunuh Legenda Sepak Bola Palestina
Legenda sepakbola Palestina, Suleiman al-Obeid, dibunuh tentara Israel saat menunggu bantuan di Gaza. Mantan bintang Manchester United, Eric Cantona, mengecam. Bintang Liverpool Mohamed Salah mengkritik ucapan dukacita UEFA yang tak menyinggung Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab. FIFA dan UEFA dinilai pro Israel, tidak mau memberi sanksi.

TheStanceID – Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA dikecam komunitas sepak bola dunia karena sikap diam mereka atas kematian legenda sepak bola Palestina, Suleiman Ahmed Zaid Al-Obeid.
Obeid tewas ditembak tentara saat menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza Selatan, Rabu (6/8/2025).
Situs Football Palestine melaporkan, mantan timnas Palestina berusia 41 tahun itu meninggal karena tembakan langsung tentara Israel.
Kematian Obeid diumumkan Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) pada Kamis (7/8/2025), yang menyatakan serangan tersebut menargetkan warga sipil yang sedang menunggu bantuan di Kawasan Rafah.
“Mantan pemain tim nasional dan bintang tim Khadamat al-Shati, Suleiman Al-Obeid, tewas setelah Israel menyerang mereka ketika lagi menunggu bantuan kemanusiaan” kata PFA.
FIFA Membisu
Komunitas sepak bola dunia mengutuk keras tindakan Israel tersebut. FIFA juga dituntut memberikan sanksi tegas dengan melarang Israel mengikuti kompetisi internasional.
Tagar boikot Israel di dunia sepak bola pun ramai digaungkan, disertai kecaman keras atas sikap diam badan sepak bola dunia tersebut.
Sejumlah tokoh sepak bola internasional juga bersuara. Mantan kapten yang juga legenda Manchester United, Eric Cantona, mengecam pembunuhan Obeid melalui unggahan di Instagram pada Kamis (7/8/2025).
“Israel baru saja membunuh bintang tim nasional Palestina, Suleiman Al-Obeid, saat menunggu bantuan di Rafah. Ia dijuluki ‘Pele Palestina’. Mau sampai kapan kita akan membiarkan mereka melakukan genosida ini? BEBASKAN PALESTINA,” tulisnya.
Unggahan tersebut langsung viral dan mendapat dukungan luas dari komunitas internasional serta para aktivis kemanusiaan.
Salah Kritik Ucapan Dukacita UEFA
Terbaru, Gelandang Liverpool FC, Mohamed Salah mengritik pernyataan dukacita konfederasi sepak bola Eropa, UEFA.
Sebelumnya, pada Sabtu (9/8/2025), UEFA membagikan ucapan dukacita melalui unggahan di media sosial X.
"Selamat jalan Suleiman Al-Obeid, sang 'Pele Palestina'. Seorang talenta yang memberi harapan bagi begitu banyak anak-anak, bahkan saat masa paling gelap," tulis UEFA.
Para fans sepak bola pun mengecam ucapan duka cita tersebut.
Selamat jalan (farewell)?
Ucapan duka cita itu dinilai menghina oleh para fans. Sebab seakan-akan Obed meninggal secara alamiah, mati wajar. Padahal ia tewas dibunuh.
Mohamed Salah kemudian membalas unggahan tersebut, mempertanyakan mengapa UEFA sama sekali tidak menyebutkan situasi kematian Suleiman Al-Obeid.
"Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?" balas Salah.
UEFA tak merespons.
Standar Ganda FIFA
Diamnya FIFA dan UEFA terkait isu Palestina dinilai standar ganda sekaligus sikap pro Israel. Banyak yang membandingkan sikap FIFA dalam isu lain, seperti perang Ukraina.
Ketika itu, FIFA mengambil langkah tegas dengan menghukum Rusia melarang ikut tiap kompetisi sepak bola setelah menginvasi Ukraina. FIFA menilai Rusia telah melanggar hak asasi manusia.
Namun ketika menyangkut Palestina, FIFA diam dan tutup mata atas terhadap kejahatan Israel.
Sebelumnya tak hanya soal Israel, Federasi Sepak Bola di dunia tersebut juga tidak memberi sanksi apa pun usai aksi militer Amerika Serikat yang menyerang beberapa negara, seperti Iran, Afganistan, atau Irak.
Karena standar ganda ini, seorang pesepak bola asal Turki, Aykut Demir, sempat menolak mengenakan kaus bertema solidaritas Ukraina.
Menurutnya tidak perlu mengenakan kaus solidartas itu ketika kekerasan di Timur Tengah diabaikan.
Sosok Pele dari Palestina
Suleiman Al Obeid merupakan ikon sepak bola Palestina di era 2000-an hingga 2010-an. Pemain kelahiran Gaza ini dikenal luas karena kecepatan dan keterampilan individunya yang luar biasa.
Ia mencetak gol internasional pertamanya saat melawan Yaman di Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat pada 2010. Dalam kompetisi domestik, ia tiga kali berturut-turut menyabet Sepatu Emas Liga Primer Jalur Gaza pada 2016, 2017, dan 2018.
Obeid juga menjadi bagian Timnas Palestina di Kualifikasi Piala Challenge AFC 2012 dan Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Selama membela tim nasional Palestina, Al Obeid mencatatkan 24 caps dan mencetak dua gol. Bahkan salah satu gol dibuat Suleiman Al Obeid saat Palestina tandang ke markas Timnas Indonesia di Stadion Manahan Solo pada 22 Agutus 2011.
Gol dari Suleiman Al Obeid ke gawang kiper Markus Horison itu sempat membuat Palestina unggul 1-0. Namun, di akhir pertandingan, Palestina justru kalah 1-4 dari Timnas Indonesia.
Al Obeid juga aktif bermain di berbagai level, termasuk sepak bola pantai, dan menorehkan lebih dari 100 gol sepanjang kariernya.
PFA menyebut Obeid sebagai salah satu bintang paling cemerlang dalam sejarah sepak bola Palestina. Ia dijuluki dengan berbagai nama: “The Gazelle”, “Mutiara Hitam”, “Henry dari Palestina”, hingga “Pelé dari Palestina”.
Al Obeid meninggalkan lima orang anak terdiri dari dua putra dan tiga putri.
Menambah Daftar Panjang Atlet Palestina yang Tewas
Kematian Suleiman Al Obeid menambah daftar panjang korban jiwa dari kalangan atlet Palestina sejak invasi Israel ke Gaza pada 2023.
Berdasarkan data PFA, setidaknya 662 anggota komunitas olah raga Palestina tewas akibat agresi militer Israel.
Dari jumlah tersebut, 321 orang merupakan bagian dari komunitas sepak bola, termasuk pemain, pelatih, wasit, dan administrator klub.
40 atlet tewas di Gaza dan Tepi Barat pada Juli 2025 dimana sebagian besar korban tewas saat melakukan aktivitas kemanusiaan, bukan di medan perang.
Al Obeid menjadi pemain timnas Palestina ketiga yang meninggal akibat serangan Israel dalam periode genosida. Sebelumnya, Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat dibunuh pada Januari dan Maret 2024. (est)
Simak info publik, kebijakan & geopolitik dunia di kanal Whatsapp dan Telegram The Stance.