Jilat-Jilat Perusahaan Raksasa Amerika Jelang Pelantikan Trump
Mereka yang dulu mengecam Donald Trump, menyusul demonstrasi rusuh Capitol Hill, kini balik badan.

Jakarta, TheStanceID – Perusahaan raksasa yang dulu mengecam Donald Trump menyusul demonstrasi rusuh Capitol Hill pada 2021, kini berubah sikap. Mereka ramai-ramai balik badan dan memberikan “upeti” ke bos properti tersebut.
Ketika terjadi aksi demonstrasi rusuh pendukung Trump di Capitol Hill pada 6 Januari 2021, para perusahaan raksasa yang lagi mesra dengan Partai Demokrat itu ramai-ramai membuat pernyataan resmi mengutuk aksi tersebut.
Saat itu, sekitar 2.000 orang pendukung Trump menyerbu pusat pemerintahan Amerika tersebut, karena menuduh ada kecurangan dalam pemilihan presiden yang memicu kekalahan presiden dukungan mereka.
Akibat aksi tersebut, lima orang dilaporkan tewas dan ratusan lain luka-luka. Sebanyak 1.500 orang peserta demo ditangkap oleh pasukan Garda Nasional untuk diproses secara hukum.
Menyusul aksi demo mematikan itu, perusahaan-perusahaan besar pun ikut bersuara, dengan merilis kecaman resmi baik melalui siaran pers, maupun melalui pernyataan di media sosial.
Namun setelah kemenangan Trump dalam pilpres 2024, para raksasa korporasi tersebut menunjukkan wujud oportunistiknya dengan memasuki lingkaran orang dekat Trump. Ratusan miliar dana disodorkan layaknya upeti.
“SEMUA ORANG INGIN MENJADI TEMANKU,” demikian tulis Trump dalam media sosial miliknya, truthsocial. Dia merespons banyaknya politisi dan pengusaha yang merapat ke Mar-a-Lago, tempat tim transisinya berkantor.
Sejauh ini, jumlah sumbangan yang terkumpul untuk acara pelantikan presiden diprediksi menembus rekor terbesar sepanjang sejarah Amerika, yakni mencapai US$150 juta, menurut laporan ABC News.
Jika angka tersebut tercapai, maka tembuslah rekor sumbangan tertinggi acara inaugurasi pelantikan presiden di sepanjang sejarah Amerika, yakni senilai US$107 juta, yang juga dicetak oleh Trump pada 2017.
Semua itu terkumpul dari bos raksasa korporasi yang sebelumnya terang-terangan menunjukkan sikap permusuhan kepada politisi gaek tersebut. TheStanceID menyusun daftar mereka. Berikut ini beberapa di antaranya:
Perusahaan Keuangan di Daftar Teratas
Bank of America (BoA) dan Goldman Sachs menjadi dua perusahaan yang ikut memberikan sumbangan untuk acara inaugurasi pelantikan Trump. BoA mengumumkan sumbangan sebesar US$1 juta.
Sebelumnya pada tahun 2021, CEO BoA di akun X Brian Moynihan menyerukan pengalihan kekuasaan secara damai kepada Biden.
Sementara itu, CEO Goldman Sachs David M. Solomon menilai Amerika telah kehabisan “waduk iktikad baik” berdemokrasi, yang telah dibangunnya di seluruh dunia. Pernyataan itu dia unggah di akun LinkedIn.
Goldman belum merilis angka sumbangan untuk acara inaugurasi Trump.
Selain mereka, masih ada beberapa raksasa keuangan yang juga menyerukan Trump untuk menyerahkan kekuasaannya dan menghentikan langkah politiknya yang menolak hasil pilpres 2021.
Namun, Reuters mengabarkan bahwa mereka rata-rata yang balik arah dengan mendonasikan uang ke kubu Trump belum membuka angka donasinya.
Raksasa Otomotif Tak Mau Ketinggalan
Beberapa perusahaan yang ikut menyumbang Trump menyusul kemenangannya adalah GM—yang pernah membatalkan kolaborasi dengan Trump dalam bidang undang-undang pada tahun 2021.
Selain itu, Ford juga balik arah, setelah sempat membekukan sumbangan politik ke Partai Republik menyusul insiden penyerbuan Capitol Hill dan berjanji untuk memeriksa politisi yang mereka sumbang.
Kini, mengutip pemberitaan Reuters, mereka menyumbang Trump senilai US$1 juta. Tak berhenti di sana, mereka juga menjanjikan akan memasok armada mobil untuk mendukung pesta pelantikan Trump.
Toyota, yang menurut pemberitaan Guardian juga menjanjikan sumbangan senilai US$1 juta, juga sempat menghentikan sumbangan bagi politisi Amerika yang menolak untuk mengesahkan kemenangan Biden pada pilpres 2020.
Perusahaan Teknologi Juga Termasuk
Amazon dan Meta menjadi dua nama raksasa teknologi yang ikut menyumbang Trump, berbalik dari posisi sebelumnya yang mengutuk sepak-terjang politisi Partai Republik tersebut.
CNBC melaporkan CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jeff Bezos telah menyatakan donasi untuk acara inaugurasi pelantikan Trump, masing-masing senilai US$1 juta.
Hubungan Trump dengan raksasa teknologi memanas sejak tahun 2020 setelah mereka dinilai membuat berita palsu yang menyerang citranya. Trump juga menggugat Facebook karena menangguhkan akunnya menyusul serangan Capitol Hill.
Intuit, produsen piranti lunak perpajakan swaproduksi telah menjanjikan sumbangan US$1 juta di tengah laporan bahwa Elon Musk sedang mempertimbangkan pembuatan aplikasi perpajakan gratis.
Platform perdagangan kripto Kraken dan Coinbase masing-masing juga telah menyumbangkan dana US$1 juta dengan harapan bisa mendapatkan pelonggaran peraturan terkait mata uang kripto.
Penyedia aplikasi sewa mobil Uber juga menjanjikan bantuan senilai US$1 juta, setelah menyumbang Joe Biden dalam pelantikannya 4 tahun lalu. Sumbangan ke Biden saat itu nilainya juga US$1 juta.
Perusahaan Farmasi Kurang Antusias
Dari sektor farmasi, raksasa-raksasa di industri kesehatan terpantau tidak terlampau antusias menyumbangkan dananya di acara inaugurasi pelantikan Trump pada 20 Januari nanti.
Satu-satunya perusahaan yang sudah terkonfirmasi menyumbang Trump adalah PhRMA, perusahaan farmasi raksasa di Amerika, dengan nilai sumbangan sebesar US$1 juta.
Sumbangan senilai itu memberi mereka akses ke acara VIP, termasuk makan malam eksklusif bercahaya lilin dengan Trump dan istrinya, memungkinkan mereka berbicara dan bernegosiasi secara lebih privat.
Padahal, pada tahun 2021 CEO PhRMA Steve Ubl mengatakan peristiwa 6 Januari telah "melanggar nilai-nilai bangsa" dan memutuskan menghentikan sumbangan kepada Partai Republik.
Kurangnya antusiasme perusahaan farmasi terjadi di tengah rencana Trump untuk merapikan industri Kesehatan yang selama ini dinilai sewenang-wenang, dengan menempatkan Bobby Keneddy di pucuk pimpinan regulator Kesehatan. (ags)
Untuk menikmati berita cepat dari seluruh dunia, ikuti kanal TheStanceID di Whatsapp dan Telegram.