Republik Lagi, Demokrat Lagi: Mana 8 Partai Alternatif di Amerika?
Donald Trump naik ke tampuk kekuasaan, mengalahkan Kamala Harris. Dua sisi koin mata uang yang sama.

Jakarta, TheStanceID – Tak ada pintu bagi sosok independen untuk berkuasa di Amerika Serikat (AS). Kalau tidak lewat Partai Republik, ya Partai Demokrat. Apa kabar delapan partai alternatif yang juga ikut berlaga?
Donald Trump secara sah melenggang kembali ke Gedung Putih setelah memastikan meraih 295 suara elektoral, mengalahkan Kamala Harris (226 suara). Dia hanya cukup mengamankan 270 suara untuk memastikan statusnya sebagai presiden terpilih.
Suara elektoral berjumlah 540, dibagi ke 50 negara bagian sesuai proporsi yang ditentukan. Jika capres meraih mayoritas suara populer (suara perorangan/one man one vote) sebuah negara bagian, maka seluruh kuota suara elektoral disetor kepadanya.
Trump rupanya juga unggul di suara populer, dengan mengantongi 50,9% suara atau 72,1 juta suara rakyat. Sementara itu, Harris meraih 47,6% atau 67,3 juta suara rakyat.
Kemenangan Trump kian dekat menjadi red sweep (merah sapu bersih), karena Partai Republik selaku pendukungnya juga memenangi Senat dengan menguasai 52 kursi. Partai Demokrat hanya meraih 44 kursi, dari total 100 kursi Senat.
Di Kongres, Partai Republik sejauh ini unggul dengan 204 kursi, sementara Partai Demokrat meraih 189 kursi. Masih ada 43 kursi yang diperebutkan, dari total 436 kursi Kongres.
Senat adalah majelis tinggi legislatif AS yang berwenang menolak penunjukan pejabat tinggi negara dan perjanjian luar negeri. Bersama Kongres selaku majelis rendah, Senat berwenang membatalkan UU yang dibuat di tingkat federal.
Terjadi Selama 170 Tahun
Kemenangan Trump ini mengulang pola transisi kekuasaan di Negara Adidaya tersebut yang terjadi dalam 170 tahun terakhir. Jika bukan kaum Demokrat yang berkuasa, ya pasti Republiken.
Amerika berada dalam cengkeraman sistem duopoli kekuasaan sejak tahun 1850-an, di mana kelompok politik yang bisa melenggang menguasai Gedung Putih, Senat, dan Kongres cuma Partai Republik dan Partai Demokrat.
Kartun The Simpsons menyindirnya dengan menyebutkan bahwa orang Amerika harus memilih salah satu kandidat dari dua partai, bahkan jika kandidat tersebut adalah “alien luar angkasa yang berusaha memperbudak umat manusia.”
Hal ini secara prosedural membatasi aspirasi warganya untuk bebas memilih kandidat lain, meski secara natural hal tersebut dimungkinkan.
Delapan Partai Alternatif
Menurut catatan TheStanceID, saat ini ada 8 partai alternatif di AS yang bisa dipilih. Namun realitanya, mereka kalah tenar dan bahkan mungkin tak pernah kita dengar. Berikut ini penjelasannya.
Partai Libertarian
Satu-satunya partai alternatif yang memiliki akses pemungutan suara di 50 negara bagian, atau di semua negara bagian.
Mereka berfokus pada isu kebebasan sipil, pemerintahan ramping, pasar bebas, anti-intervensi negara lain dan anti-perang.
Libertarian Party mengusung capres Chase Oliver dan cawapres Mike ter Maat. Capres yang terbuka mengaku sebagai homoseksual tersebut memenangkan 1,18% suara pada tahun 2020.
Partai Hijau
Memenuhi syarat untuk memiliki akses pemungutan suara di 44 negara bagian, ia merupakan partai bagi aktivis lingkungan progresif dan sosialis, demokrasi kaum bawah, anti-kolonialis dan anti-intervensionisme seperti Partai Libertarian.
Tahun ini Green Party menominasikan capres Jill Stein dan cawapres Butch Ware. Ini menjadi pencapresan Stein yang ketiga, setelah pada 2020 absen karena partai tersebut hanya mendapat 0,26% suara.
Jill Stein berlaga di pilpres AS dengan suara tegas mendukung pembentukan negara Palestina dan penghentian perang genosida Israel di Gaza.
Partai untuk Sosialisme dan Pembebasan
Ya, sesuai namanya yakni Party for Socialism and Liberation (PSL), ia menjadi partai sosialis revolusioner dan Marxis-Leninis terbesar dari lima partai sosialis di AS. Mereka memfokuskan kampanye anti-perang dan anti-kekerasan polisi.
PSL memiliki akses untuk mengikuti pemungutan suara di 41 negara bagian. Kandidat tahun ini adalah Claudia De la Cruz dan Karina Garcia. Partai ini memenangkan 86.239 suara pada tahun 2020 (0,05%).
Sama seperti Jill, Claudia juga berulang kali menyerukan penghentian perang Genosida di Gaza.
Partai Konstitusi
Partai konservatif beraliran Kristen ini memperjuangkan tatanan kehidupan di Amerika yang sesuai dengan Konstitusi dan Bill of Rights.
Constitution Party mendukung proteksionisme, anti-intervensionisme, dan penarikan AS dari Pakta Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
Saat ini mereka memiliki akses pemungutan suara di 18 negara bagian. Kandidat capres 2024 adalah Randall Terry, seorang anti-Islam, didampingi cawapres Stephen Broden. Terakhir di pilpres 2020, mereka meraih 60.023 suara (0,04%).
Partai Solidaritas Amerika
Partai beraliran Kristen moderat ini dibentuk pada tahun 2016 untuk membawa konservatisme gaya Eropa ke AS, mendukung apa yang disebut ekonomi non-intervensi dan ekonomi pasar berbasis sosial.
Memiliki akses pemungutan suara di 42 negara bagian, mereka mengusung capres Peter Sonski, seorang mantan wartawan, dan cawapres Lauren Onak. American Solidarity Party mendapat 44.600 suara (0,02%) pada 2020.
Partai Pelarangan
Sebagai partai ketiga tertua di AS, Prohibition Party dibentuk pada tahun 1869. Ironisnya, mereka hanya memiliki akses pemungutan suara di 9 negara bagian.
Program utama mereka adalah anti-mabuk di ruang umum, penghapusan Federal Reserve (bank sentral AS), dan kebijakan luar negeri non-intervensionisme.
Sejarawan partikel Michael Wood dicalonkan menjadi capres mereka, didampingi John Pietrowski. Pada tahun 2020 mereka memenangkan 4.834 suara.
Partai Voting Persetujuan
Sesuai dengan namanya, Approval Voting Party mengampanyekan pemungutan suara dengan model persetujuan, di mana pemilih menandai semua kandidat yang mereka setujui. Bukan one man one vote, melainkan one man several votes.
Mereka memiliki akses pemungutan suara di 9 negara bagian, seorang karyawan perusahaan properti Blake Huber dan Andrea Denault didorong menjadi capres dan cawapres tahun ini.
Partai Bajak Laut Amerika Serikat
Menjadi partai paling unik, United States Pirate Party mendeklarasikan diri sebagai gerakan partai sosial anarki yang mendorong e-demokrasi.
Mereka mendorong kebebasan internet, transparansi pemerintah, reformasi hak cipta, dan anti intervensi korporasi AS di partai politik. Artis gaek eksentrik Vermin Supreme diajukan sebagai capres, didampingi cawapres Jonathan Realz.
Partai ini lebih dikenal publik AS sebagai gerakan politik yang menyindir sistem politik dan tingkah para politisi. Saat ini mereka memiliki akses pemungutan suara di 9 negara bagian.
Efek Duverger's Law
Lalu mengapa selama satu setengah abad Partai Republik dan Partai Demokrat mengontrol panggung politik AS? Hal ini sudah diulas dalam buku Political Parties: Their Organization and Activity in The Modern State (1964).
Sosiolog dan ilmuwan politik Prancis, Maurice Duverger, menyebut: sistem pemilihan tunggal yang berjalan secara elektoral di mana pemenang menyapu bersih suara di wilayah pemilihan, cenderung membentuk sistem dua partai.
Situasi ini membuat partai alternatif tidak berkembang karena sulit untuk bertahan hidup. Sebaliknya, pemilih enggan menyumbang suara ke partai alternatif karena cenderung terbuang sia-sia.
Duopoli partai memudahkan kapitalis mengontrol pemerintah melalui duit lobi. Di AS, ada American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) yang menjadi ujung tombak zionis menyumbang dana ke partai dan politisi AS, agar mendukung zionisme.
The Intercept mengungkap AIPAC memasok 152 politisi (presiden, senator, dan anggota Kongres) Partai Demokrat dengan total nilai dana US$28 juta. Di Partai Republik, mereka menyumbang 233 politisi dengan nilai dana resmi sebesar US$17 juta.
Jadi meskipun dukungan mereka di Partai Demokrat kalah, kaki mereka di Partai Republik masih ada. Dengan sistem duopoli, pemenang dari tiap pilpres AS sejatinya adalah pemerintah Israel dan kepentingannya. (ags)