Oleh Abdullah Alamudi, pengajar di Lembaga Pers Dr. Soetomo, wartawan jadul, mantan ketua Komisi Pengaduan Masyarakat, Dewan Pers, yang tetap menjunjung tinggi Kemerdekaan Pers.
Saya berpendapat bahwa pengembalian ID Card reporter Istana itu belum menyelesaikan persoalan. Harus ada punishment terhadap petugas media Istana itu supaya menjadi pelajaran bagi petugas lainnya.
Tindakannya itu merupakan bukti bahwa dia tidak paham tentang peran pers di dalam demokrasi. Peristiwa yang dialami wartawati CNN Indonesia itu mengingatkan saya pada pengalaman ketika menjadi reporter Istana di tahun 1970-an.
Satu hari senior saya, almarhum Amir Daud, koresponden majalahTime & Life, menugaskan saya memintakan waktu wawancara seorang senior correspondent majalah Time--saya lupa namanya--dengan Presiden Soeharto.
Setelah berminggu-minggu lamanya menunggu jawaban, akhirnya melalui bantuan Chief Officer Istana, Mayor (waktu itu) Dipojuwono, Presiden Soeharto bersedia menerima wartawan Time tersebut.
Tapi sehari sebelum jadwal wawancara, seorang petugas security Istana berbisik kepada saya supaya menyampailkan kepada koresponden Time agar dia tidak menanyakan hal-hal sensitif kepada Pak Harto.
Saya tidak berani menantangnya. Saya sampaikan pesan petugas Istana itu kepada Pak Dipo dan koresponden tersebut.
Koresponden itu berkata kepada saya dan Pak Amir: You'd better clear it out. There's no point for me to come here all the way from New York if I'm not allowed to ask questions I have in mind.
Hal ini saya sampaikan kepada Pak Dipo. Dia meledak dan menanyakan nama petugas itu.
Baca Juga: Erlin Suastini, Sosok Berkuasa Istana di Balik Pencabutan Akses Jurnalis CNN Indonesia
Pak Dipo mengatakan: "Bilang sama wartawan Time itu, bahwa saya bilang dia boleh menanyakan apapun kepada Presiden Soeharto, tidak ada batasan."
Saya sampaikan pesan Pak Dipo, dan wawancara berlangsung dengan lancar.
Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi melihat wajah security itu di Istana.
Moral cerita ini: harus ada tindakan terhadap siapapun yang menghalagi kegiatan jurnalistik seorang wartawan di Istana atau di manapun bahkan di zaman Orde Baru.
Maka kita menunggu tindakan pemecatan atau mutasi terhadap petugas yang mencabut ID Card Istana wartawati CNN Indonesia itu.
Terima kasih. Salam kemerdekaan Pers!***
Simak info publik, kebijakan & geopolitik dunia di kanal Whatsapp dan Telegram The Stance