CEK KEBIJAKAN: Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI

Public hearing yang subtantif adalah kelaziman di dalam pembentukan atau revisi UU.

By
in Social Podium on
CEK KEBIJAKAN: Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI
Ilustrasi dwi fungsi tentara, yang pada masa orde baru bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). (Sumber: https://www.chappyhakim.com/)

Oleh Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang kini aktif menjadi politisi sebagai Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Pertama, jangan apriori dengan revisi UU Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tidak perlu berburuk sangka dengan revisi atau perbaikan atau penyempurnaan UU TNI untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan dan tantangan baru.

Jangan pula serta-merta menjatuhkan vonis akan mengembalikan Dwifungsi dan atau langkah mundur ke zaman Orde Baru.

Kedua, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga jangan apriori dengan pendapat publik. Jangan menutup diri terhadap diskusi publik. Justru perlu sungguh-sungguh meminta pandangan atau pendapat masyarakat.

Ketiga, sebab itu, tidak perlu terlalu terburu-buru dan terkesan tertutup.

UU TNI dan dan kelak UU TNI baru hasil revisi haruslah milik seluruh rakyat, milik seluruh anak bangsa, milik Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bukan hanya milik pemerintah, DPR dan TNI.

Bahkan TNI adalah tentara rakyat. Sejarahnya yang “self created army” dan perjalanan panjang perjuangannya adalah bukti bahwa TNI adalah tentara rakyat. Tidak boleh berjarak dengan rakyat, apalagi terpisah dari rakyat.

Keempat, dengan sengaja dan terbuka melibatkan pemikiran, gagasan dan masukan publik adalah pilihan yang terbaik.

Public hearing yang subtantif adalah kelaziman di dalam pembentukan atau revisi UU. Para ahli dari berbagai perspektif penting diminta pandangan dan pendapatnya.

Kelima, prosesnya pasti akan memerlukan waktu yang sedikit lebih lama. Tetapi proses yang lebih baik, terbuka, partisipatif akan melahirkan UU baru yang lebih lengkap, tepat, solutif dan berlegitimasi tinggi.

Keenam, kita cinta negeri. Kita cinta dan dukung TNI menjadi tentara rakyat yang profesional dan terpercaya. Hidup TNI!

Ketujuh, spirit kesabaran dan disiplin Ramadan perlu dihirup dalam proses revisi UU TNI ini. Wallahu a’lam..**

Untuk menikmati berita peristiwa di seluruh dunia, ikuti kanal TheStanceID di Whatsapp dan Telegram.