Ambisi Trump Caplok Kanada di Tengah Runtuhnya Nilai Justin Trudeau
Trudeau menjadi contoh politisi liberal yang tergusur, di tengah geopolitik yang kian tak mengenal tatanan.

TheStanceID - Warga Kanada muak dengan kepemimpinan Perdana Menteri Justin Trudeau. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump lantas mengulurkan tangan: bergabung jadi negara bagian?
Justin Trudeau adalah salah satu contoh politisi yang gagal menjaga liberalisme tetap relevan di mata rakyat banyak, tatkala geopolitik kian mengeras.
Awalnya dia seorang kutu buku yang berkutat di bidang akademik.
Tampil di muka publik pada 1998 ketika berpidato di pemakaman adiknya, Michel yang meninggal karena salju longsor, Partai Liberal mulai melirik potensinya: ganteng, muda, dan pawai berpidato.
Namun Trudeau baru mulai terjun ke dunia politik setelah ayahnya mangkat pada tahun 2000. Butuh waktu selama 8 tahun baginya untuk terpilih menjadi anggota parlemen Kanada, yakni pada tahun 2008.
Selanjutnya, dia merebut kursi ketua Partai Liberal pada tahun 2013. Karir politiknya meningkat drastis di mana dia memenangi pemilu dan mengantarkannya ke kursi Perdana Menteri pada 2015.
Dia akhirnya menjawab ramalan presiden AS Richard Nixon ketika mengunjungi Ottawa pada tahun 1972. Kala itu di sesi makan malam gala, dia berkata pada Pierre Elliott Trudeau, ayah Trudeau yang saat itu merupakan Perdana Menteri Kanada.
“Izinkan saya bersulang pada perdana menteri masa depan Kanada: kepada Justin Pierre Trudeau,” tuturnya kepada Trudeau kecil yang kala itu berusia 4 tahun, sebagaimana dikisahkan BBC.
Kampiun Kubu Liberal
Di bawah kendali Trudeau, Kanada menjadi kampuin kaum liberal yang pro-konservasi lingkungan. Program yang menyasar isu perubahan iklim didukung kaum muda, bersamaan dengan kesetaraan gender, ganja untuk rekreasi, dan tunjangan anak.
Trudeau menjadi perdana menteri pertama yang menerapkan kebijakan porsi berimbang di kabinetnya: 50% diisi pria dan 50% diisi wanita. Dia juga berjanji mengusut dosa masa lalu warga kulit putih terhadap suku asli Kanada dan rekonsiliasi.
Kanada juga menjadi negara kedua di dunia yang melegalkan ganja untuk keperluan rekreasi, tak cuma sekadar terapi medis—yang sudah dilegalkan sejak tahun 2001. Trudeau mengincar potensi pendapatan pajak sebesar US$400 juta dari bisnis ini.
Secara bersamaan dia menerbitkan UU yang menjadi dasar pemberian tunjangan bagi anak. Berkat Trudeau, warga Kanada yang memiliki anak berusia di bawah 18 tahun berhak atas tunjangan dengan nilai maksimum setara Rp10 juta per bulan.
Pangkal Persoalan Kanada
Namun upayanya membuat Kanada sebagai rumah singgah bagi korban persekusi memicu lonjakan jumlah imigran. Konsekuensinya, harga rumah melonjak karena kebutuhan rumah meningkat sementara pasokan relatif tetap.
The Conversation menyebutkan harga rumah di Kanada melonjak 355% pada 2021, dibandingkan dengan rerata harga rumah pada tahun 2000. Pada periode yang sama, nilai tengah kenaikan gaji warga Kanada hanya di angka 113%.
Di sisi lain, kebijakan menaikkan pajak karbon demi membiayai program untuk mengatasi perubahan iklim menciptakan disinsentif terhadap industri padat karya seperti minyak dan gas.
Sejak kebijakan ini diberlakukan pada tahun 2018, pemerintah Kanada mendapati lonjakan jumlah karyawan yang diberhentikan, yakni sebanyak 1.400 orang di sektor migas dan 1.500 orang di tambang.
Namun, pemerintah menampik pajak karbon adalah pemicunya. Sebagaimana dilaporkan CBC, pemerintah berdalih kebijakan itu justru membuka lapangan kerja untuk 6.000 orang di sektor lain. Mereka menyodorkan estimasi dan model statistika.
Pada Desember 2024 angka pengangguran Kanada di level 6,7% atau kembali ke tahun 2015 tatkala Trudeau mulai berkuasa. Angka itu terhitung naik jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang berada di angka 5%.
Liberal tapi Otoriter
Lama berkuasa, Trudeau rupanya tak tahan juga untuk tak bertindak otoriter. Pandemi Covid-19 mendorongnya melakukan kebijakan penguncian (lockdown) ketat, yang diprotes warga Kanada.
Pada tahun 2022, Trudeau memutuskan menggunakan Undang-Undang Darurat untuk menindak aksi demo para sopit truk. Keputusan itu digugat ke Pengadilan Federal Kanada.
Hasilnya baru keluar tahun lalu, di mana keputusan Trudeau memberantas aksi pawai sopir truk adalah inkonstitusional.
Di tahun yang sama Trudeau menggila setelah mengusulkan undang-undang anti ujaran kebencian, yang mengancam hukuman penjara untuk “kejahatan pemikiran.”
Hal ini menandai ironi besar bagi politisi berhaluan liberal, dan hanya menunjukkan bahwa pemerintahan Trudeau adalah budak Israel. UU soal ujaran kebencian itu muncul menyusul kampanye anti-genosida di Gaza.
Dalam berbagai kesempatan Trudeau memang menunjukkan sikap pro-Israelnya, mengabaikan fakta bahwa para pemilih muda di Kanada sangat mengritik perang Genosida di Gaza.
Penyidikan Korupsi Silih Berganti
Serangkaian penyelidikan terkait skandal etika dan korupsi juga dilancarkan terhadap Trudeau. Yang paling menyita perhatian adalah kasus SNC-Lavalin dan WE Charity dan dugaan sumbangan berbau suap dan gratifikasi di Yayasan Pierre Elliot Trudeau.
Berbagai persoalan ekonomi yang menjerat Kanada, dan menurunnya nilai Trudeau di tengah berbagai skandal etika dan korupsi membuat tingkat kepercayaan pemilihnya luntur.
Jajak pendapat Ipsos baru-baru ini menunjukkan bahwa 73% orang Kanada menginginkan Trudeau mundur, termasuk 43% pemilih Liberal. Separuh lebih responden (53%) menginginkan pilpres dipercepat.
Terakhir, posisi Trudeau kian berat menyusul gerutuannya terhadap Donald Trump yang tertangkap kamera reporter di acara Pertemuan Organisasi Aliansi Atlantik Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO) pada Desember 2019.
Menanggapi itu, Trump berkomentar pendek, mencela justin sebagai ‘muka ganda.’
Insiden kedua terjadi ketika Trudeau mengomentari aksi pendukung Trump yang menggelar demo menduduki Capitol Hill pada 2021. Trudeau diam 20 detik untuk menghela nafas, sebelum berkomentar dengan nada bijak.
Setelah Donald Trump memenangi pilpres di AS, juragan properti tersebut segera menampar Trudeau. Dia mengumumkan akan mengenakan tarif 25% untuk semua produk impor asal negara dengan daratan terluas di dunia itu.
Aljazeera melaporkan tekanan kepada Trudeau untuk mundur juga mengemuka dari internal Partai Liberal, yang diduga sebagai upaya mencegah konflik dengan Negara Adidaya tersebut.
Trudeau pun mundur pada 6 Januari 2025.
Kanada Negara Bagian AS ke-51?
Tak berhenti dengan ancaman tarif 25%, yang ditanggapi pemerintah Kanada dengan berencana mengenakan tarif serupa untuk produk Amerika, Trump sesumbar bahwa Kanada akan menjadi bagian dari AS.
"Banyak orang di Kanada ingin Kanada menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat. Mereka akan berhemat besar dari sisi perpajakan dan perlindungan militer. Menurutku ini ide bagus. Negara bagian ke-51!” tulisnya dalam unggahan di Truth Social.
Ketika Trudeau mundur, Trump kembali menegaskan rencananya bahwa Kanada harus dicaplok mengingat mereka tidak dapat lagi bisa menanggung defisit perdagangan besar-besaran ataupun menutup kebutuhan subsidi yang demikian besar.
“Justin Trudeau mengetahui hal ini dan mengundurkan diri," tulis Trump di Truth Social.
Trump bahkan membahas rencana itu dengan senator AS asal Oklahoma, Markwayne Mullin, sebagaimana dikabarkan jurnalis CNN Haley Talbot dalam unggahan di akun X.
Mullin mengonfirmasi topik itu diangkat selama pertemuan, menggambarkan diskusi itu sebagai "baik tapi juga lucu."
Penolakan Kanada
Kanada secara resmi menolak keras. Menteri Keuangan Dominic LeBlanc dengan tegas menyebut gagasan Trump itu sebagai cara untuk “menabur kebingungan, mengganggu orang, dan menciptakan kekacauan."
Trudeau sendiri mencuit di X: "Tidak ada peluang seperti halnya peluang bola salju ada di neraka bahwa Kanada akan menjadi bagian dari AS."
Trump tidak merespons, tapi diwakili Elon Musk, yang kini menjadi pendukung Trump. Dia menjawab sinis di X: "Neng, ente sudah bukan gubernur Kanada lagi, jadi omongan ente sudah ngga ngefek."
Trudeau bisa dibilang sudah habis, luar-dalam. Dia menjadi contoh politisi liberal yang tergusur politisi konservatif, di tengah geopolitik dunia yang kian tak mengenal tatanan. (ags)
Untuk menikmati berita cepat dari seluruh dunia, ikuti kanal TheStanceID di Whatsapp dan Telegram.